Limbah Freeport 40 Kali Limbah di Bantar Gebang
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Kampanye Tambang dan Energi, Pius Ginting mengatakan bahwa PT Freeport perharinya membuang limbah sebanyak 240 ribu ton.
Jika disamakan, limbah tersebut sama dengan 40 kali limbah yang ada di Bantar Gebang.
"Jumlah limbah sebesar 240 ribu ton itu sama saja 40 kali limbah yang ada di bantar gebang," ujar Pius dalam dialog bersama membahas PT Freeport di Papua yang digelar di LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2011).
Pius menjelaskan, setiap harinya, Freeport membuang limbahnya melalui sungai Wanagom, Papua, dan terus mengalir ke bagian rendah yakni sungai Atsua untuk ditampung.
"Padahal, menurut peraturan pemerintah (PP) tentang kualitas air, dilarang untuk membuang limbah di media air," jelasnya.
Selain itu, Pius juga menjelaskan, tingginya kadar Co2 yang ada di sekitar tambang itu tidak wajar yakni ribuan liter setiap bulan.
Pasalnya, di area sekitar tambang tersebut tingkat kemajuan penduduknya masih minim, sedangkan hanya kota maju saja yang tingkat kadar Co2 nya tinggi.
"Tingkat kadar Co2 di sekitar tambang sama dengan tingkat Co2 di kota Phoenix, USA dimana di sana terletak kantor pusat Freeport," jelas Pius.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Kampanye Tambang dan Energi, Pius Ginting mengatakan bahwa PT Freeport perharinya membuang limbah sebanyak 240 ribu ton.
Jika disamakan, limbah tersebut sama dengan 40 kali limbah yang ada di Bantar Gebang.
"Jumlah limbah sebesar 240 ribu ton itu sama saja 40 kali limbah yang ada di bantar gebang," ujar Pius dalam dialog bersama membahas PT Freeport di Papua yang digelar di LBH Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (9/11/2011).
Pius menjelaskan, setiap harinya, Freeport membuang limbahnya melalui sungai Wanagom, Papua, dan terus mengalir ke bagian rendah yakni sungai Atsua untuk ditampung.
"Padahal, menurut peraturan pemerintah (PP) tentang kualitas air, dilarang untuk membuang limbah di media air," jelasnya.
Selain itu, Pius juga menjelaskan, tingginya kadar Co2 yang ada di sekitar tambang itu tidak wajar yakni ribuan liter setiap bulan.
Pasalnya, di area sekitar tambang tersebut tingkat kemajuan penduduknya masih minim, sedangkan hanya kota maju saja yang tingkat kadar Co2 nya tinggi.
"Tingkat kadar Co2 di sekitar tambang sama dengan tingkat Co2 di kota Phoenix, USA dimana di sana terletak kantor pusat Freeport," jelas Pius.
0 comments:
Post a Comment